MEMANGGIL STATE PRODUKTIF MENULIS aku lakukan malam ini untuk update blog Coach Trainer Motivator Indonesia, meskipun perlu aku akui bahwa menulis di blog tidak semudah dan semengalir saat aku menulis di PC dengan pentium-2 dengan koneksi internet modem hp smartfren atas rekomendasi Cak Kasiono - teman kuliah di STT YPM Sidoarjo (saat ini bernama UMAHA).
Sementara itu pelajaran di Coaching Professional The Indonesian Coach Society menyatakan bahwa cara untuk membangkitkan state ada 3 :
1. Memori -
dengan mengingat peristiwa, mengingat state-Nya. Maka saat ini, aku hadirkan kembali state kreatif lancar menulis di blog : yang muncul saat ini : aku menulis di Blog wordpress.com, blog gratisan, dengan semangat ingin menjadi blogger terkenal,
Yang kuingat saat itu, aku menulis di meja komputer di ruang tamu, karena aku tidak punya ruang belajar, ruang kerja, ya benar-benar seadanya dan hasilnya aku punya blog yang ratingnya cukup bagus- beberapa artikelku masuk halaman pertama google, mungkin karena waktu itu skema pageone nya sebab banyak melakukan comment di blog lain (Blog walking). Kalau sekarang, sudah tidak zamannnya blog walking - ninggal komentar - apakah eranya sudah berubah?
Nyatanya - sampai 2025 ini - beberapa klien datang dari SEO Google (Blog). Lalu muncul pikiran "Bagaimana bila beriklan di Google display network?" Google Ads. Sebelum aku menjawab pertanyaanku sendiri, aku mau kilas balik- waktu itu asyik menulis di Blog nya : karena ada di Warnet Lidah Kulon - Lidah Wetan Wiyung Surabaya. Sekarang Warnet Nya sudah tutup.
Aku mencurigai memoriku, ada program yang tidak memberdayakan dir terkait menulis blog di usia 44 Tahun ini, dan aku menemukannya - ternyata itu ucapan sahabatku yang juga digital marketer expert, bahwa di usia yang menua ini - sudah tidak relevan buat konten lagi, apalagi nulis di Blog. Tetapi saat ini - aku mendapati diri bahwa menulis itu asyik dan memberikan kebahagiaan.
Cara Bangkitkan State ke-2 : Observasi
Mengamati state - Merasakan State.
Caraku mengamati state produktif menulis dengan pejam mata, lalu menghadirkan pengalaman menulis setiap hari, dan aku menemukan ternyata sumber inspirasiku berasal dari tulisan diary (buku harian) yang aku tulis setiap hari. dari Diary itulah kemudian berkembang menjadi tulisan blog - kadang pendek - kadang panjang karena ditambahi dengan imajinasi.
Bersambung karena waktunya ronda malam
