-->

PENSIUN JADI MOTIVATOR - KENAPA?

| 9:25 PM |

 KEMBALI DIPANGGIL MEMOTIVASI 

Aku membaca pesannya yang mengatakan bahwa dirinya sudah melepaskan baju sebagai motivator dan menjalani hidup sebagai penulis buku. Aku dengarkan dengan seksama, hampir setahun berlalu sejak pandemi - dua bukunya terbit, aku membeli bukunya yang pertama dengan tema self coaching. Dan untuk buku yang kedua aku di wa- "beli?" Aku bilang, buku satu belum selesai aku baca. 

Lalu pesan secara personalnya melalui brodcast wa - bahwa dirinya sudah dipanggil lagi untuk menjadi motivator di perusahaan asuransi. Dari sini aku ambil kesimpulan bahwa profesi motivator (baca pembicara ) tidak pernah berhenti. Hanya nama profesinya saja yanag berubah, ia dapat disebut sebagai instruktur, trainer, inspirator, realitor, master trainer, coach, atau nama apa saja. 

Dan posisiku sendiri kembali diundang menjadi motivator dalam acara motivasi alumni di Salatiga, di tempat kumpul meeeting dengan format acara entertainment dengan topik ESQ. Sementara menunggu panggilan menjadi motivator - aku terus mengajar materi public Speaking online dan offline, memberikan sertifikasi Hipnotis Hipnoterapi dengan standart IBH. 

SEMUA ADA PILIHAN DAN KONSEKUENSI 

Secara umum, masyarakat tidak dapat membedakan antara trainer - motivator - coach - mentor - praktisi mereka secara latah menyebut pembicara di depan itu sebagai motivator (Sebutan yang paling mudah). Atau mungkin mereka tidak peduli, mereka hanya peduli dengan urusan mereka bahwa perlu ada pembicara yang mengisi acara tahunan mereka dengan biaya yang sangat mahal. 

Saat job bicara sepi, maka seseorang dapat membuat chanel youtube seperti yang aku lakukan dan saat ini subscriber sudah mencapai 2.066 per Jumat hari ini- kali ini aku manfaatkan youtube untuk membahas monetize blog dan youtube untuk berangkat umrah dan Haji. Berikit videonya. 


hal lain yang aku lakukan yaitu ngulik google Adsense, dan hasilnya ada 12 blog yang diterima dan tayang iklan google-nya. Andai aku tahu semua ilmu ini dari awal mungkin aku akan lenih aktif menulis, dan begitulah cara Allah memberikan hiburan saat semua serasa buntu dan mesti berbuat apa, jawabnya optimasi blog. 

BANGUN CHANNEL -CHANNEL ONLINE 

Agar tidak ketinggalan update maka kita wajib juga ikut membuat dan mengikuti paltform apa yangs edang hits saat ini. Ada dua cara optimasi : melakukan sendiri atau membayar orang lain (tim) untuk melakukannya. Ada instagram, tiktok, twitter, dan telegram yang perlu disentuh ulang sebagai optimasi. Di sini aku mendapat jawaban : bayar orang - rekrut sdm untuk delegasi. 

 Inti dari pesan artikel ini pada personal branding yang anda pilih. Kalau memang menjadi pembicara dan terapist maka teruslah konsisten dengan inovasi dan kreasi baru. Misalnya menjadi terapis hipnosis khusus untuk pejabat dan anggota dewan / perwakilan rakyat. Atau Coach Mental bagi artis agar mereka terhindar dari narkoba. 

TERUS BERSYUKUR - DI SEGALA KEADAAN 

Jangan mengeluh dan meremehkan orang yang kita temui, boleh jadi Anda bertemu dengan seseorang yang presentasi mini emas dengan berat 0,025 yang dapat dibeli dengan harga misalnya paling kecil Rp 35.000, - rutin beli meas kecil segede ktp dan nanti dapat ditukarkan dengan berat emas yang lebih besar misalnya 1 gram sampai 10 gram. Syukuri saja. 

Atau mungkin dirimu perlu eksplorasi diri menjadi khotib dan berkhotbah, kemudian menghafal surat al-a'la, ikuti saja kata hatimu, perkuat keilmuanmu dan jadilah bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan tulisan inipun mengalir dengan begitu saja - tanpa dapat aku bendung, yang awalnya membahas pensiun jadi motivator atau kembali aktif manggung setelah banyak zona hijau di Indonesia.  

Urus Mentalmu- kemudian urus mental orang lain. urus spiritualmu kemudian urus spiritual orang lain. Menjadi diri sendiri, percaya diri, pencerahan diri merupakan topik yang tidak pernah berhenti dicari manusia untuk refleksi diri menjadi lebih baik dari hari ke hari. Ingat bahwa semua ini permainan Sobat, bermain cantiklah dan dapatkan apa yang kau impikan melalui setting impian.

Back to Top