-->
Showing posts with label menjual training dengan TNA. Show all posts
Showing posts with label menjual training dengan TNA. Show all posts

TRAINING NEEDS ANALISIS TNA

 Sebagai Trainer - Coach - Consultant Bisnis ada tahapan untuk melakukan analisa kebutuhan Training, Analisis dapat digunakan untuk internal perusahaan, vendor, trainer external, provider sehingga pelaksanaan Training benar-benar tepat sasaran dan tidak hanya buang-buang anggaran. 

Misal Training Effective Selling Skill, dapat dianalisa untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran Training meningkatkan keterampilan jualan. Effective Communication skill For Leader menjadi jawaban untuk kebutuhan training para leader/ manager sehingga lebih efektif berkomunikasi dengan tim. 

Kebutuhan Training /  Needs Analisis dapat dipetakan menjadi 3 jenis  :

1. Perceived Needs 
Atasan atau orang lain menilai bahwa Anda / Perusahaan membutuhkan Training 

2. Felt Needs
Diri Anda sendiri menilai bahwa anda memerlukan pelatihan 

3. Actual Needs 
Data hasil perbandingan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal menunjukkan bahwa Anda memerlukan pelatihan. 


Mengacu pada kebutuhan aktual Anda yang ingin menjadi Trainer maka Anda membutuhkan Training of Trainer - Motivator yang mentransformasikan diri memiliki skill, attitude, knowledge sebagai professional Trainer. 

Hal ini tercermin dari pengalaman para Trainer yang coba-coba memberikan training dan ternyata mampu, berbekal skill public speaking, tetapi kemudian terbentur dengan berbagai macam perubahan di dunia industri dan bisnis yang semakin komplek sehingga Trainer merasa bahwa skill-nya sudah tidak cukup lagi. 

KONSEP ADDIE

A : Analyze = Menganalisa kebutuhan Training 
D : Design = Merancang pelatihan (Kurikulum, Silabus) 
D : Develop = Mengembangkan RPP, instrumen pembelajaran, 
I ; Implement = Pelatihan dilaksanakan di kelas, oudoor, e-learning 
E : Evaluate = Mengevaluasi hasil pembelajaran dan Pelatihan 

Sekali lagi, tidak cukup skill public speaking, sertifikasi, baca buku untuk menjadi Trainer Professional, Anda wajib membuat perencanaan, pengembangan, aplikasi dan evaluasi. Hal ini menyelamatkan profesi Trainer jauh dari stigma "Percuma undang Motivator / Pembicara tetapi dampaknya tidak ada untuk kemajuan bisnis". 

CEK PS TO DS 

Di tahapan Assess - Trainer menilai standart yang dimiliki oleh peserta training dengan kondisi ideal, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan? Atau jauh dari HaRAPAN? Keadaan ini dinamakan gap (Celah) antara Present State dengan Desire State. 

Caranya dengan menggali informasi standart mutu apa yang diharapkan? Misal Standartnya closing tiap 8 kali kunjungan sales. Contoh lain standart tiap buka kelas offline Public Speaking Advanced dan Train The Trainer setiap bulan selalu tercapai kuota minimal 10 peserta. 

Selanjutnya menyimak problem yang ada secara utuh :
1. Permasalahan Bisnis 
2. Perilaku Sumber DAya MAnusia 
3. Kemampuan Peserta Calon Training 
4. Pembelajaran efektif 

Pengecekan dapat dilakukan dengan mengamati perilaku SDM yang dinilai memerlukan pelatihan, misal karyawan yang sering bolos kerja karena kurang motivasi kerja membutuhkan internalisasi nilai - stress release, resilience dsb. 

Trainer perlu hadir secara utuh menyimak dan mengamati sumber-sumber informasi menggambarkan problem di bidang sdm, 

PROSES IDENTIFIKASI PROBLEM 

 Trainer mampu melakukan identifikasi celah kemampuan calon peserta training, mengklarifikasi gap skill dengan kebutuhan pelatiahn yang ditentukan, antara Trainer dan User / Perusahaan,

Proses Analisis Trainer for Training 

Trainer memberikan analisa secara akurat dari informasi untuk ditindaklanjuti pada tahapan selajutnya, merekomendadikan usulan pelatihan yang tepat, dan analisis aspek-aspek lain terkait dengan delivery training meliputi : 
*Peserta
*Waktu 
*Lokasi 
*Metode 
*dll

Tentu dapat kita bayangkan bagaimana perbedaan peserta training disesuaikan dengan strata pengalaman dan jabatan, misal para karyawan-supervisor- manager dan Top Management. Perbedaan isu-isu teknis dan taktis dibandingkan dengan kemampuan strategist mengambil keputusan. 

MENGKOMUNIKASIKAN TNA KE PERUSAHAAN 

Trainer butuh bertemu dengan stake holder perusahaan, pertemuan secara offline lebih asyik dibanding pertemuan online, meskipun saat ini di pertemuan online sangat menghemat waktu dan biaya, kebayang bila kita menemui klien perlu melewati lalu lintas padat ? 

Untuk membuka pertemuan dengan perusahaan dapat dimulai dengan building rapport (Buka kembali materi NLP Practitoner) Contoh dengan mengajukan pertanyaan, "Bagaimana Bisnis sekarang Pak?" "Apakah banyak Training di Perusahaan ANda?" 

Dengan semakin akrab melalui matching mirroring - Trainer dapat melemparkan gambaran besar, " Bagaimana ceritanya sehingga ada kebutuhan training leadership tersebut?"

Dari perjalanan sebagai Trainer ternyata kemampuan coaching sangat membantu dalam proses pengkomunikasian TNA sehingga deal project training, misalnya sebuah ide - " Apakah saya diijinkan untuk menggali SDM yang butuh pelatihan / coaching di Perusahaan Bapak?" 

Sampai pada tahap closing, berupa saran, 
"Sebaiknya, pelatihan diikuti dengan bimbingan teknis pak sehingga praktek peserta Training lenih maksimal,". 

Ilyas Afsoh - 0821.4150.2649
Fasilitator Train The Trainer 

Back to Top