-->

Pengalaman mengurus Paspor untuk Umroh Januari 2019

Pertama mengurus paspor umroh buat Ibu Suharlik (Ibu dari Istri saya), waktu itu Umroh ikut di Fatimatuzzahra Semarang. Karena ini pengalaman pertama maka saya dan istri sepakat untuk ikut biro Umroh Fatimah Zahra, jadi kami pasrah dan mendapat tanggal foto di gedung HSBC Jl Gajah Mada, Foto di lantai tujuh, Saya tidak ikut mengantar - ibu diantar istri.



Pengalaman kedua, mengurus paspor sore ini bersama istri - ibu dan saya meluncur ke gedung hsbc naik gocar dari rumah. Sampai di sana, ketemu security langsung diambilkan formulir dan foto di loket 5, 4 dan 3. Diambil wajah dan sidik jari. Seperti pengalaman pertama, saya pasrah ke biro umroh, bedanya kali ini biro umroh aqsa Semarang.



Kenapa kami pasrah kepada biro Umroh?
Karena kami tidak ada waktu untuk mengurus sendiri. Sebenarnya untuk mengurus paspor sendiri itu mudah melalui aplikasi antrian paspor yang dapat didownload dari android, sebagaimana yang saya lihat di pengumuman di kantor pengurusan paspor.



Yang saya cermati, biaya mengurus paspor sendiri sekitar Rp 300.000-an bila ikut biro jasa atau biro umroh jadinya dua kali lipat. Yang menurut saya sendiri itu sebuah pilihan, mau diurus sendiri atau pasrah kepada biro Umroh yang sudah berpengalaman?
Kalau saya boleh usul, Anda punya waktu lebih, uruslah sendiri sehingga Anda tahu detail dan prosesnya.



Bersama saya, ada seorang ibu-ibu chinese bersama putrinya yang kecil usia 5 tahunan, kami satu lift saat turun, saya tanya, "Buat Paspor juga adiknya?"

"Ini perpanjangan paspor," Jawab ibunya - wanita trendi dengan rambut dicat biru. " Itu dia buat saat masih bayi, sekarang perpanjangan karena bila ada promo pesawat ke luar negeri kami langsung bisa berangkat tanpa repot mikir paspor,"

dalam hati, saya menggumam," Betapa beruntungnya kamu Nak, sejak kecil sudah punya paspor, dan aku ini di usia ke 37 Tahun baru sempat membuat paspor.

Mungkin tidak banyak yang dapat saya tuliskan di sini, intinya ketika kita mengikuti aturan maka semuanya menjadi mudah. Semudah ketika saya mendapat permintaan menjadi narasumber motivasi di dinas kesehatan Bandung. Atau mendapat kelas privat Training of Trainer Indonesia di Surabaya dengan peserta dari Lampung dan Mojokerto.




Back to Top